Gudeg Makanan Khas Jogja
![]() |
Sumber:IDN Times |
Jogja - Hidangan gudeg pasti sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Makanan yang satu ini sudah terkenal hingga mancanegara dan banyak digemari oleh pencinta kuliner karena cita rasanya yang lezat. Apakah kamu tahu dari daerah mana gudeg berasal?
Gudeg merupakan makanan asal Jogja yang bahan baku utamanya berasal dari nangka muda dan kemudian dimasak dengan santan. Umumnya, gudeg disajikan bersama nasi, areh, ayam, telur, tahu, dan juga sambal krecek.
GUDEG BERASAL DARI?
![]() |
sumber:Metro Jambi |
Sejarah Gudeg Asal JogjaNama gudeg berasal dari istilah dalam bahasa Jawa, yaitu hangudeg atau ngudheg yang berarti mengaduk. Ini merujuk pada proses pembuatannya yang sesekali diaduk dengan menggunakan centong agar tidak gosong. Istilah hangudeg juga dapat bermakna memasak nangka dengan santan dan daun melinjo di dalam kuali besar.
Dikutip dari buku Makanan Tradisional Indonesia Seri 2 karya Murdijati Gardjito dkk, gudeg konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Ini bermula dari pembabatan Alas Mentaok untuk pembangunan Keraton, di mana hutan tersebut ternyata ditumbuhi banyak pohon nangka dan juga pohon kelapa.
Jumlah buah nangka dan kelapa yang sangat banyak menyebabkan para perintis Mataram berinovasi dan mengolahnya menjadi gudeg. Setelah itu, masyarakat mengenal gudeg sebagai menu utama yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.Keberadaan gudeg yang telah ada sejak dahulu kala tertulis dalam Serat Centhini yang dikisahkan berlatar tahun 1600-an. Pada saat itu, Raden Mas Cebolang sedang mengunjungi kediaman Pangeran Tembayat di Kabupaten Klaten.
Sang pangeran pun meminta seorang wanita untuk menyajikan makanan kepada tamu, di mana salah satu menunya adalah gudeg.Keistimewaan GudegBerkat dimasak dalam kurun waktu yang lama atau sekitar 5 jam, gudeg memiliki cita rasa istimewa yang cenderung manis. Namun jangan khawatir bagi pencinta pedas karena tingkat kepedasan dapat disesuaikan dengan menambahkan sambal krecek. Gudeg pun dapat disantap sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam.Secara umum, ada dua jenis gudeg yang biasanya disajikan, yaitu gudeg basah dan gudeg kering.
Gudeg basah biasanya harus langsung disantap karena tidak tahan lama di suhu ruangan.
Sebaliknya, gudeg kering justru sering kali dibeli sebagai oleh-oleh khas Jogja karena lebih awet.Ada pula gudeg manggar khas Bantul yang bahan baku utama pembuatannya tidak terbuat dari nangka muda, tetapi bunga kelapa. Akibat bahan yang sulit didapat, biasanya gudeg manggar dihargai lebih mahal daripada gudeg biasa.
SENTRA GUDEG JOGJA
Mulanya, gudeg hanyalah masakan rumahan yang diperjualbelikan kepada masyarakat. Namun, proses memasak yang lama menjadi penyebab mengapa belum banyak yang berjualan gudeg pada abad ke-19.Setelah pembangunan Universitas Gadjah Mada diinisiasi pada sekitar tahun 1940-an, gudeg mulai banyak dikenal berbagai kalangan. Berangkat dari pembangunan kampus, muncul sentra Gudeg Mbarek yang berada di kawasan Bulaksumur, Sleman.
Baru kemudian pada tahun 1970-an, dibangun juga sentra Gudeg Wijilan di sebelah timur Keraton Jogja.Saat ini, ada banyak kios gudeg yang bisa didatangi saat hendak makan kuliner khas Jogja ini. Beberapa nama penjual gudeg yang legendaris, antara lain Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Hj. Amad, Gudeg Mbok Lindu, Gudeg Permata Bu Narti, Gudeg Pawon, dan masih banyak lagi.
Nama:Macayla keiza putri.
Kelas:9A.
No Absen:16.
Komentar
Posting Komentar